Profil Desa Bersole
Ketahui informasi secara rinci Desa Bersole mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Bersole, Kecamatan Adiwerna: Menggali Potensi Pertanian Bawang Merah dan Pembangunan Infrastruktur di Jantung Kabupaten Tegal. Profil lengkap mengenai demografi, ekonomi, pemerintahan, dan tantangan pembangunan desa agraris yang dinamis ini.
-
Pusat Pertanian Bawang Merah
Desa Bersole dikenal sebagai salah satu sentra utama pertanian bawang merah di Kecamatan Adiwerna, yang menjadi pilar utama perekonomian lokal.
-
Pembangunan Infrastruktur Berbasis Komunitas
Melalui program seperti TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), masyarakat aktif terlibat dalam pembangunan fisik seperti jalan dan talud untuk mendukung konektivitas dan ekonomi.
-
Tantangan Konektivitas dan Urbanisasi
Meskipun terus berkembang, desa ini menghadapi tantangan dalam pemeliharaan infrastruktur jalan yang vital serta fenomena urbanisasi kaum muda yang merantau ke kota-kota besar.

Desa Bersole, sebuah wilayah agraris yang terletak di Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menunjukkan potret sebuah desa yang tangguh dalam mempertahankan identitas agrarisnya seraya terus beradaptasi dengan tantangan zaman. Dikenal luas sebagai salah satu lumbung bawang merah di kawasan tersebut, Desa Bersole mengandalkan sektor pertanian sebagai tulang punggung utama perekonomian warganya, didukung oleh semangat gotong royong dalam pembangunan infrastruktur yang menjadi kunci konektivitas dan kesejahteraan.
Terletak strategis di dalam lingkup kecamatan yang dinamis, Desa Bersole menjadi cerminan dari kehidupan perdesaan di pesisir utara Jawa yang terus bergerak maju. Wilayah ini tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi ribuan jiwa, tetapi juga menjadi pusat aktivitas ekonomi yang vital, menghubungkan produsen pertanian dengan pasar yang lebih luas. Melalui berbagai program pembangunan dan inisiatif lokal, Pemerintah Desa Bersole bersama masyarakatnya berupaya mengoptimalkan potensi yang ada, mulai dari penguatan sektor pertanian hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia dan infrastruktur pendukungnya.
Geografi dan Demografi: Memetakan Potensi Wilayah
Secara geografis, Desa Bersole menempati lahan seluas 1,47 kilometer persegi (1,47km2). Lokasinya yang berada di Kecamatan Adiwerna memberikan akses yang relatif mudah menuju pusat pemerintahan kabupaten di Slawi maupun pusat perekonomian di Kota Tegal. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal, wilayah Desa Bersole memiliki batas-batas administratif yang strategis. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Gumalar dan Desa Kaliwadas. Sementara itu, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Lumingser. Batas sebelah barat ialah Desa Pedeslohor dan di sebelah timur berbatasan langsung dengan wilayah Kecamatan Talang.
Menurut data kependudukan yang dirilis oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tegal pada tahun 2023, jumlah penduduk Desa Bersole tercatat sebanyak 4.278 jiwa. Populasi ini tersebar dalam 1.443 kepala keluarga (KK). Dengan luas wilayah yang ada, tingkat kepadatan penduduk Desa Bersole mencapai sekitar 2.910 jiwa per kilometer persegi (2.910/km2). Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk sebuah wilayah perdesaan, menandakan pemukiman yang padat dan lahan yang termanfaatkan secara intensif, baik untuk perumahan maupun pertanian. Komposisi penduduk yang dinamis menjadi modal sosial sekaligus tantangan dalam penyediaan layanan publik dan lapangan kerja.
Pemerintahan dan Dinamika Sosial
Roda pemerintahan di Desa Bersole dijalankan oleh Pemerintah Desa yang terdiri atas Kepala Desa beserta jajarannya dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Pemerintah desa berperan sentral dalam merencanakan dan melaksanakan program pembangunan, mengelola anggaran desa, serta memberikan pelayanan administratif kepada masyarakat. Fokus utama pemerintah desa yakni meningkatkan kesejahteraan melalui penguatan sektor ekonomi lokal dan pembangunan infrastruktur yang merata.
Pada 13 September 2023, Desa Bersole menjadi lokasi program "Bupati Tilik Desa", sebuah kegiatan kunjungan kerja Bupati Tegal yang bertujuan untuk berdialog langsung dengan warga dan menyerap aspirasi. Kehadiran pimpinan daerah ini menunjukkan perhatian khusus dari pemerintah kabupaten terhadap perkembangan dan tantangan yang dihadapi Desa Bersole, sekaligus menjadi momentum untuk mengkomunikasikan program-program pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan.
Dinamika sosial di desa ini juga tercatat cukup aktif. Sejarah mencatat adanya tantangan dalam penyelenggaraan demokrasi lokal, seperti isu yang mencuat pasca Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) tahun 2019. Kasus tersebut, yang sempat dimediasi oleh pihak berwenang pada tahun 2020, menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga kondusivitas dan integritas dalam proses demokrasi di tingkat desa. Kini, situasi sosial berjalan kondusif dengan partisipasi aktif masyarakat dalam berbagai kegiatan pembangunan.
Potensi Ekonomi: Bawang Merah sebagai Komoditas Unggulan
Sektor ekonomi Desa Bersole sangat bergantung pada pertanian, dengan bawang merah sebagai komoditas unggulan utama. Sebagian besar lahan produktif di desa ini ditanami bawang merah, menjadikan para petaninya sebagai pemasok penting bagi pasar lokal maupun regional. Aktivitas pertanian ini menciptakan siklus ekonomi yang menghidupi banyak keluarga, mulai dari proses penanaman, perawatan, panen, hingga distribusi. Keberhasilan panen bawang merah sering kali menjadi penentu utama tingkat kesejahteraan masyarakat dalam satu musim.
Meskipun demikian, perekonomian desa tidak hanya bertumpu pada satu komoditas. Terdapat pula kegiatan ekonomi lainnya, meskipun dalam skala yang lebih kecil, seperti perdagangan dan jasa. Namun tantangan signifikan yang dihadapi ialah fenomena urbanisasi. Banyak pemuda dari Desa Bersole memilih untuk merantau ke kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) untuk mencari peluang kerja di sektor informal maupun formal. Fenomena ini, di satu sisi, membantu meningkatkan pendapatan keluarga melalui remitansi, namun di sisi lain menyebabkan berkurangnya tenaga kerja produktif di sektor pertanian desa. Upaya untuk menciptakan diversifikasi usaha dan lapangan kerja di dalam desa menjadi agenda penting bagi pemerintah setempat untuk menyeimbangkan tren ini.
Infrastruktur dan Pembangunan: Upaya Gotong Royong Meningkatkan Konektivitas
Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas utama di Desa Bersole, disadari sebagai urat nadi yang mendukung aktivitas ekonomi dan sosial. Salah satu bukti nyata semangat pembangunan ini ialah pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap I pada tahun 2021. Program ini, yang didanai oleh APBD Provinsi Jawa Tengah dan APBD Kabupaten Tegal, berhasil membangun infrastruktur fisik krusial.
Kegiatan utama dalam TMMD tersebut meliputi pembangunan talud atau tanggul penahan tanah sepanjang 342 meter untuk mencegah erosi dan pengerasan jalan (makadam) sepanjang 338 meter. Menurut Perwira Pelaksana TMMD saat itu, Kapten Inf. Shokib Setyadi, pembangunan ini tidak hanya bertujuan fisik, tetapi juga mempererat kedekatan antara TNI dan masyarakat, serta memupuk semangat gotong royong. Peningkatan kualitas jalan ini diharapkan dapat memperlancar distribusi hasil pertanian, terutama bawang merah, dari desa ke pasar, sehingga dapat menstimulasi perekonomian lokal.
Meskipun demikian, tantangan infrastruktur jalan tetap ada. Pada Maret 2024, media melaporkan kondisi ruas jalan Singkil-Pedeslohor, yang merupakan akses vital bagi beberapa desa termasuk Bersole, mengalami kerusakan di sejumlah titik. Keluhan masyarakat mengenai jalan berlubang dan minimnya lampu penerangan jalan umum (PJU) menjadi catatan bagi pemerintah daerah untuk terus melakukan pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur secara berkelanjutan. Konektivitas yang andal merupakan syarat mutlak untuk memastikan potensi ekonomi desa dapat berkembang secara optimal.